21 Siswa SMA Rajawali Dapat Nilai 10 di UN 2010
Kamis, 29 April 2010 | 04:32 WITA
Makassar, Tribun -- Prestasi siswa SMA Katolik Rajawali Makassar sungguh luar biasa. Itu terlihat dari hasil Ujian Nasional (UN) 2010 yang diumumkan, Senin (26/4) lalu.
Tercatat sebanyak 21 siswa SMA swasta unggulan yang berada di Jalan Lamadukelleng, Makassar, itu berhasil membukukan nilai sempurna alias nilai 10.
Hebatnya lagi, karena nilai sempurna yang diraih itu semuanya merupakan mata pelajaran eksakta atau Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Bahasa Inggris.
Bahkan, seorang di antara mereka yakni Clarissa Evani Thomas menorehkan sejarah dengan meraih nilai 10 pada dua mata pelajaran yaitu matematika dan biologi.
Dari 21 siswa yang meraih nilai 10 tersebut, 14 di antaranya meraih nilai sempurna pada mata pelajaran matematika. Selebihnya meraih nilai 10 pada mata pelajaran Bahasa Inggris, Biologi, dan Kimia.
"Ini membuktikan bahwa kualitas siswa kami tidak jauh dengan siswa yang ada di Jawa. Ini juga kebanggaan untuk Sulsel karena kita bisa memperlihatkan prestasi yang luar biasa di bidang pendidikan," kata Kepala SMA Rajawali, Sr Leonie Taroreh JMJ, yang ditemui di sekolahnya, Rabu (28/4)
Mereka yang mendapat nilai sempurna adalah Adri Julian Wijaya (Bahasa Inggris), Clarissa Evani Thomas (matematika dan biologi), Inalia Leo (matematika), Silvia Laiyadi (kimia), Natasia Olivias Wijaya (kimia), dan Roby Della (Kimia).
Triana Karnadipa (matematika), Cicilia Tanrso (matematika), Tio James Chadiary (matematika), Kevin Chahyadi Tjiang (matematika), Ricky Susanto (matematika), Rina Kalalo (matematika), Haryanto Wiguna (matematika), dan Nadya Anastasia (matematika).
Olivia Payung Allo (matematika), Aneke Angeline Leonardo (matematika), Ketzia Debora (matematika), Lim Janhadi Ruslim (matematika), Melina Dewi Lukman (matematika), Jemi Kasan Lambi (matematika), dan Iyana Prences Hamri (matematika).
Pada pengumuman UN 2010 lalu, dari 353 siswa SMA Katolik Rajawali yang ikut UN, hanya dua orang yang tidak lulus.
"Jurusan IPS lulus seratus persen. Dua orang yang tidak lulus itu berasal dari jurusan IPA. Tapi, kami melihat dia lulus bukan karena tidak mampu, tapi ada kesalahan non teknis. Keduanya jatuh di pelajaran bahasa Indonesia," kata Sr Leonie.
Itu dilihat dari nilai yang diraih dua siswa yang tidak lulus, nilainya terbilang bagus. Misalnya matematika mendapat nilai delapan, fisika (9), kimia (8).
"Sepertinya yang tidak lulus ini rancu antara bahasa Indonesia dengan sastra Indonesia saat mengisi lembar jawaban. Itu yang membuat nilainya jatuh," kata Sr Leonie.
Menurur Sr Leonie, kelulusan tahun ini ada peningkatan di mana tahun lalu ada tiga orang siswanya yang tidak lulus.
Dalam menghadapi UN, kata Sr Leonie, pihak sekolah memberikan pemantapan dan motivasi kepada siswanya. Siswa yang dianggap kurang di suatu mata pelajaran diberikan jam pelajaran tambahan.
Guru-guru di sekolah ini juga rajin mengumpulkan soal-soal UN lima tahun sebelumnya sebagai referensi kisi-kisi soal bagi siswanya. Ini juga memberikan latihan kepada siswa dalam menjawab soal-soal UN.
SMA Katolik Rajawali dalam setiap penerimaan memang lebih mengutamakan kualitas. Setiap tahunnya, pendaftar di sekolah ini selalu membeludak dan hampir setengah dari pendaftar tidakbisa ditampung.
Tahun ini, SMA Katolik Rajawali menerima sekitar 360 siswa yang akan dibagi dalam empat kategori kelas yaitu kelas reguler, kelas RSBI, kelas unggulan, dan akselerasi.. (apriani landa)
Hebatnya lagi, karena nilai sempurna yang diraih itu semuanya merupakan mata pelajaran eksakta atau Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (MIPA) dan Bahasa Inggris.
Bahkan, seorang di antara mereka yakni Clarissa Evani Thomas menorehkan sejarah dengan meraih nilai 10 pada dua mata pelajaran yaitu matematika dan biologi.
Dari 21 siswa yang meraih nilai 10 tersebut, 14 di antaranya meraih nilai sempurna pada mata pelajaran matematika. Selebihnya meraih nilai 10 pada mata pelajaran Bahasa Inggris, Biologi, dan Kimia.
"Ini membuktikan bahwa kualitas siswa kami tidak jauh dengan siswa yang ada di Jawa. Ini juga kebanggaan untuk Sulsel karena kita bisa memperlihatkan prestasi yang luar biasa di bidang pendidikan," kata Kepala SMA Rajawali, Sr Leonie Taroreh JMJ, yang ditemui di sekolahnya, Rabu (28/4)
Mereka yang mendapat nilai sempurna adalah Adri Julian Wijaya (Bahasa Inggris), Clarissa Evani Thomas (matematika dan biologi), Inalia Leo (matematika), Silvia Laiyadi (kimia), Natasia Olivias Wijaya (kimia), dan Roby Della (Kimia).
Triana Karnadipa (matematika), Cicilia Tanrso (matematika), Tio James Chadiary (matematika), Kevin Chahyadi Tjiang (matematika), Ricky Susanto (matematika), Rina Kalalo (matematika), Haryanto Wiguna (matematika), dan Nadya Anastasia (matematika).
Olivia Payung Allo (matematika), Aneke Angeline Leonardo (matematika), Ketzia Debora (matematika), Lim Janhadi Ruslim (matematika), Melina Dewi Lukman (matematika), Jemi Kasan Lambi (matematika), dan Iyana Prences Hamri (matematika).
Pada pengumuman UN 2010 lalu, dari 353 siswa SMA Katolik Rajawali yang ikut UN, hanya dua orang yang tidak lulus.
"Jurusan IPS lulus seratus persen. Dua orang yang tidak lulus itu berasal dari jurusan IPA. Tapi, kami melihat dia lulus bukan karena tidak mampu, tapi ada kesalahan non teknis. Keduanya jatuh di pelajaran bahasa Indonesia," kata Sr Leonie.
Itu dilihat dari nilai yang diraih dua siswa yang tidak lulus, nilainya terbilang bagus. Misalnya matematika mendapat nilai delapan, fisika (9), kimia (8).
"Sepertinya yang tidak lulus ini rancu antara bahasa Indonesia dengan sastra Indonesia saat mengisi lembar jawaban. Itu yang membuat nilainya jatuh," kata Sr Leonie.
Menurur Sr Leonie, kelulusan tahun ini ada peningkatan di mana tahun lalu ada tiga orang siswanya yang tidak lulus.
Dalam menghadapi UN, kata Sr Leonie, pihak sekolah memberikan pemantapan dan motivasi kepada siswanya. Siswa yang dianggap kurang di suatu mata pelajaran diberikan jam pelajaran tambahan.
Guru-guru di sekolah ini juga rajin mengumpulkan soal-soal UN lima tahun sebelumnya sebagai referensi kisi-kisi soal bagi siswanya. Ini juga memberikan latihan kepada siswa dalam menjawab soal-soal UN.
SMA Katolik Rajawali dalam setiap penerimaan memang lebih mengutamakan kualitas. Setiap tahunnya, pendaftar di sekolah ini selalu membeludak dan hampir setengah dari pendaftar tidakbisa ditampung.
Tahun ini, SMA Katolik Rajawali menerima sekitar 360 siswa yang akan dibagi dalam empat kategori kelas yaitu kelas reguler, kelas RSBI, kelas unggulan, dan akselerasi.. (apriani landa)
